Selasa, 16 September 2008

Miniatur Kendaraan Militer Mustafa Dulu Disepelekan, Kini Dicari


Sejak kecil Mustafa Kemal (64) gemar mengamati kendaraan militer. Zaman revolusi yang serba sulit membuat keinginan memiliki miniatur kendaraan militer hanya jadi mimpi belaka.
Impian itu mulai mewujud pada suatu hari di tahun 1969. Saat itu Mustafa berkesempatan jalan-jalan ke Sarinah. Matanya menangkap suatu benda terselip di antara etalase toko serba ada yang terbesar di Jakarta saat itu: sebuah miniatur tank yang diangkut truk besar. Replika itu menarik perhatiannya, harga yang tertera Rp 5.000. Tentu saja benda itu terlalu mahal bagi tentara yang dikaryakan di Departemen Luar Negeri seperti dirinya. ”Waktu itu, beras satu kilo Rp 100,” tuturnya memberikan perbandingan.
Melihat bawahannya kesengsem tanpa mampu membeli, atasan Mustafa agaknya tak tega dan merogoh koceknya. Singkat cerita, replika truk trailer tersebut menjadi milik Mustafa. Hingga kini, benda itu masih terpajang di tembok ruang tengah rumahnya di Jl Sultan Agung 3, Bandung.
Setelah mendapatkan benda tersebut, Mustafa dipindahtugaskan ke Malaysia sebagai staf atase pertahanan kedutaan besar RI. Dari situlah mimpinya untuk memiliki miniatur kendaraan militer betul-betul jadi kenyataan. Kuala Lumpur pun menjadi kota yang ‘bersejarah’ bagi Mustafa. Di kota itu, dia banyak mendapatkan benda-benda yang diinginkannya. ”Harganya waktu itu 3 ringgit,” ceritanya.
Selain itu, kerabat dan rekan yang kebetulan bepergian ke luar negeri juga sangat membantu mewujudkan keinginan ayah tiga anak ini. Dari merekalah, Mustafa sering mendapat kiriman miniatur kendaraan militer.
Saat ini, koleksi miniatur kendaraan militernya sudah hampir 400 buah. Benda-benda tersebut ditata rapi dalam rak dinding di ruang tengah. Sebagian lain dipajang di rak yang dipasang di bagian belakang rumahnya. Selain kendaraan militer, sebenarnya Mustafa juga punya miniatur kendaraan berat dan mobil biasa. Tapi miniatur kendaraan berat dan mobil biasa, tidak termasuk koleksi yang diseriusinya.
Mustafa tak sembarang memajang koleksinya. ”Kalau aslinya tidak ada, saya tidak pajang. Yang seperti itu biasanya saya simpan saja,” tutur pria kelahiran Bandung, 2 September 1937 itu. Biarpun harganya murah dan dibeli dari tempat loak, asal ada aslinya, dia tak malu untuk memajangnya.
Tak hanya itu, dia juga punya setumpuk buku yang bercerita soal kendaraan militer yang miniaturnya terpajang. Mustafa memiliki ensiklopedi yang memuat cerita soal Tank MBT-70. Di situ terungkap bahwa MBT-70 dibikin bersama Amerika dengan Jerman pada tahun 1963. Catatan tersebut dikoleksi karena Mustafa ternyata juga punya miniatur tank itu.
Berbagai bentuk Jeep yang biasa digunakan di kalangan militer, miniaturnya juga bisa ditemukan di rumah Mustafa. Mulai dari Jeep Mambo, CJ-6, CJ-7, CJ-8, dikoleksinya. Miniatur Packard Sedan yang biasa ditunggangi Jendral Eishenhower, maupun Chrysler Windsor kendaraan Mc Arthur juga dimilikinya. Tank gurun pasir, atau senjata tentara Israel adalah juga bagian dari koleksinya. Mustafa hapal betul cerita-cerita seputar kendaraan itu.
Tidak semua koleksi Mustafa dibeli dengan harga tinggi. Sebagian memang ada yang kini harganya mencapai Rp 1,5 juta. Tapi ada juga koleksi yang satu set harganya Rp 17 ribu. Juga tidak semua koleksinya bikinan luar negeri. Beberapa memang terdapat miniatur yang dibikin dalam jumlah terbatas oleh Solido (Prancis), tapi ada juga yang bikinan lokal.
Menurutnya, dulu banyak yang menyepelekan sebagian miniatur kendaraan militer bikinan lokal. ”Sebab, itu kan harganya murah,” sambungnya. Tapi sekarang, kata Mustafa banyak orang yang mulai mencarinya. Biasanya, toko-toko kuno menjadi tempat buruan para kolektor itu. Tapi kadang-kadang dia juga memburu koleksinya di Bandung Indah Plaza, Plaza Blok M, atau Pondok Indah Mall Jakarta.
Mustafa menangani sendiri semua proses perawatan koleksinya. Biasanya, ia membersihkan koleksi-koleksinya sebulan sekali. Sesekali, ia juga memodifikasi koleksinya agar mirip aslinya. Meski ditangani sendiri, benda-benda yang umumnya berwarna hijau tua itu terlihat sangat terawat. Di antara koleksinya, terdapat beberapa koleksi yang di bawahnya terdapat nama orang yang membelikannya.Mustafa mengaku sangat menyesal ketika delapan koleksinya hilang karena pindah rumah. Untuk mengganti, dia berniat akan terus melengkapi koleksi-koleksinya.
Agar ingatan dan informasi seputar koleksinya tetap segar, setiap bulan dia bikin pertemuan dengan para kolektor. Tapi umumnya kolektor yang datang adalah pengumpul miniatur mobil biasa. Baru Mustafa yang punya koleksi lengkap miniatur kendaraan militer. Tak heran koleksinya sering mengundang perhatian para kolektor. irfan junaidi

SUMBER: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=35307&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2=

Tidak ada komentar: